Alhamdulillah, keinginan menggebu-gebu ingin bertemu sakura bisa
terwujud. "Ngapain sik Ni kesono lagi, gak ada destinasi lain apa?"
pertanyaan dari diri sendiri dan mungkin orang lain yang sering muncul di
kepala. Ya gakpapa namanya juga berpetualang, mungkin jaman pertama kesana
hatinya kecantel di suatu tempat sehingga menimbulkan hasrat buat kembali lagi
kesana #eaaa.
Lanjut! jadi apa aja yang perlu disiapkan sebelum mbolang kesana:
Rencana
Perjalanan
Rencana
perjalanan aka itinerary adalah hal paling penting yang perlu dipersiapkan
sebelum mbolang ke negara manapun. Kecuali emang kalian adalah tipe-tipe yang
impulsive ato go with the wind aja. Tapi kalau saya nihh 180 derajat kebalikan
dari itu. Mulai dari kota mana aja yang mau dikunjungi, berapa lama, mau kemana
aja, bagaimana cara kesananya plus (kalau mau) budget kasarannya perlu disusun
sebelum bepergian. Karena Jepang itu ternyata luas men jadi dengan anggaran
waktu dan dana yang terbatas kalian harus memutuskan rute perjalanan kalian. Mau
wisata kota wisata alam wisata budaya atau wisata belanja semuanya disesuaikan
dengan preferensi masing-masing. Kebetulan di era keterbukaan informasi (ciehh
bahasanya) sekarang semua info tersedia di internet. Rajin-rajinlah membuka
situs www.japan-guide.com dan
kawan-kawannya untuk menentukan destinasi kalian. and this is it our itinerary:
Day 1 : Osaka
Day 2 : Himeji, Kyoto
Day 3 : Yawata City, Half Day Sakura Itinerary Philosopher’s Path
Day 4 : Arashiyama, Fushimi Inari, Daifukuji
Day 5 : Yoshinoyama, Kanazawa
Day 6 : Kanazawa Castle and Park, Kenrokuen Garden
Day 7 : Toyama
Day 8 : Alpine Route
Day 9 : Meiji Jingu, Harajuku, Omotesando, Shibuya Crossing
Day 10 : Tokyo Sky Tree, Asakusa, Shinjuku
Day 11 : Shinjuku, Pulang
Tiket
Pesawat
Kalau
gak salah sik tiket saya diperoleh setahun sebelum perjalanan. Dan dengan
perasaan sedikit menyesal ternyata semakin kesini bermunculan lah yang namanya
Japan Travel Fair dengan penawaran yang mencengangkan. Maskapai full service
yang bisa didapat dengan harga dibawah LCC. Jadi
saran buat kalian yang mau cari tiket promo, rajin-rajinlah menyambangi Travel
Fair terutama yang ada embel-embel Japannya.
High season buat Jepang katanya adalah pas musim semi dan musim
gugur. Akhirnya dengan lapang dada karena udah saking ngebetnya sama sakura,
saya memutuskan untuk pergi pas musim semi dengan risiko akan bertemu jutaan
banyak pecinta sakura lainnya dari seluruh dunia. Setelah memutuskan musimnya
kemudian cari-cari gambaran besar mau ke kota mana aja. Karena ilmu per
travelling-an yang masih cetek, saya pun memutuskan untuk tetap pergi ke Osaka
dan pulang dari Tokyo sama seperti perjalanan sebelumnya.
Penginapan
Karena rombongan kali ini berjumlah 6 orang, cari-cari penginapan
yang cocok perlu trik dan tips khusus terutama menyesuaikan dengan budget yang
ada di kantong. Setelah menentukan rute dan kota-kota yang mau disinggahi cuss
langsung aja buka situs-situs booking yang terkenal terpercaya semacam airbnb,
booking.com, hostelworld.com dan kawan-kawannya. Rincian penginapan kami:
Osaka : Peacehouse Suzunami Osaka
Kyoto : Jhoppers Kyoto
Kanazawa : Stella Guesthouse Kanazawa
Toyama : Apato di airbnb
Tokyo : Apato di airbnb
Sedikit review:
Peacehouse Suzunami Osaka :
Berdasarkan cerita dari teman-teman gak begitu bagus. Jadi waktu
di Jakarta udah booking 2 bed di women dormitory dan 2 bed di mixed dormitory.
Namun pas disana karena entah administrasi kurang bagus atau apa temen saya 2
cewek terpaksa tidur seranjang berdua karena si women dorm nya full (untung
cuman semalem).
Jhoppers Kyoto:
Jhoppers Kyoto adalah guesthouse murce favorit saya karena selain
murah, rapi, bersih, dan deket banget sama kyoto station. Biaya menginap disini
untuk dormitory hanya 2500 yen sahaja!! Jadi karena kelebihannya itu untuk
mendapatkannya kali ini saya booking dorm 6 bulan sebelumnya!!
Stella Guesthouse Kanazawa:
Alhamdulillah nemu tempat ini via airbnb yang ternyata tempatnya
cute, imut, dan cantik banget. Guesthouse ini berasa rumahhhh sekali jadi
pengen lama-lama tinggal disana gak pake acara keluar jalan-jalan (loh).
Kanazawa menurut saya adalah salah satu destinasi yang paling berkesan dan
salah satunya karena tinggal di guesthouse ini.
Toyama apato:
Di sini kami hanya menginap semalam demi si alpine route.
Tempatnya agak spooky mungkin karena jarang ditinggali. Tapi overall nyaman lah
buat menginap semalam.
Tokyo apato:
Setelah ubek-ubek airbnb menemukan apato yang murah untuk 5 orang
di daerah ikebukuro. Setelah sampai disana apato cukup sempit diisi 5 orang
>.<. Tapi kelebihannya adalah ada tv layar besar yang mengakrabkan kami
karena pas di Tokyo kami sudah cukup bokek dan isi jalan-jalannya lebih ke shopping
ato beli oleh-oleh. Kebanyakan menghabiskan waktu di apato.
Visa
Kebetulan dulu pas pertama kali bikin visa karena punya saya
adalah e-paspor dapatlah yang namanya visa waiver berlaku selama 3 tahun. Jadi
untuk perjalanan kedua ini saya gak perlu lagi ngurus-ngurus visa langsung
angkat ransel aja ke bandara #aseekkk. Kalau berdasarkan pengalaman nganter
temen-temen rombongan ngurus visa ternyata bulan april adalah bener-bener high
season jadi antrian ngurus visa di Kedubes Jepang di Jakarta panjaanggg banget.
Tapi masih aman rapi terkendali sik. Temen ada yang mulai antri jam 6 pagi jadi
sekitaran jam 9 sudah selesai. Sedangkan ada juga temen yang baru antri jam 9,
balik kantor sekitar jam 12 an. Jadi kalau sekiranya high season datang aja
lebih pagi gaes.
Bagasi
Kami adalah rombongan ber-6 dan berencana untuk pergi ke beberapa
kota. Sejak awal saya menyarankan untuk pakai ransel aja karena tangga
subway/kereta di Jepang lumayan kejam dan melelahkan. Jadi akan cukup bikin
ribet kalau harus geret-geret koper. Tapi ada beberapa teman yang bawa koper
karena kondisi fisik yang gak memungkinkan. So mau koper atau ransel kembali ke
preferensi kalian masing-masing.
Sepertinya cukup itu saja printilan yang perlu dipersiapkan.
Semoga cerita per-Jepang-an ini berkesimbungan.
Ja nee....Bye...
Komentar
Posting Komentar